Notice of Conyac Termination

[Translation from English to Indonesian ] By reconstructing the events, the Pancasila members deconstruct their involve...

This requests contains 944 characters . It has been translated 4 times by the following translators : ( famelia , lianitadessy , isnaini999 , 0210_lifanti ) and was completed in 0 hours 34 minutes .

Requested by activetest at 20 Feb 2014 at 14:25 5236 views
Time left: Finished

By reconstructing the events, the Pancasila members deconstruct their involvement in them. In one scene, a Pancasila leader is worried that a re-enactment makes the organization look too ruthless, despite admitting to its verity. In another, two men debate the semantics of sadism and cruelty; one insists they’re the same, but the other believes cruelty is the less severe of the two, and won’t accept that what they did to the communists was sadistic.

famelia
Rating 57
Native
Translation / Indonesian
- Posted at 20 Feb 2014 at 14:33
Dengan merekonstruksi peristiwa, anggota Pancasila mendekonstruksi keterlibatan mereka di dalamnya. Dalam salah satu adegan, seorang pemimpin Pancasila khawatir bahwa rekontruksi tersebut membuat organisasi terlihat terlalu kejam, meskipun mengakui kebenaran akan kekejaman itu. Di lain pihak, dua laki-laki memperdebatkan semantik sadisme dan kekejaman; yang satu menegaskan bahwa dua hal itu adalah sama, tetapi yang lainnya percaya bahwa kekejaman tidak lebih parah dari sadisme, dan tidak menganggap bahwa apa yang mereka lakukan terhadap orang-orang komunis itu adalah sesuatu yang sadis.
isnaini999
Rating 57
Native
Translation / Indonesian
- Posted at 20 Feb 2014 at 14:50
Dengan merekonstruksi peristiwanya, anggota Pancasila mendekonstruksi keterlibatan mereka. Dalam suatu adegan, seorang pemimpin Pancasila khawatir jika reka ulang membuat organisasi terlihat sangat kejam, meskipun mengakui kebenarannya. Dalam adegan lain, dua orang laki-laki berdebat semantik dari kesadisan dan kekejaman; yang satu bersikeras mereka adalah sama, tapi yang lain lagi percaya kekejaman tidak lebih kejam daripada keduanya, dan tidak akan menerima apa yang mereka lakukan terhadap komunis adalah sadis.
0210_lifanti
Rating 50
Translation / Indonesian
- Posted at 20 Feb 2014 at 14:43
Dengan rekonstruksi peristiwa, para anggota Pancasila membongkar keterlibatan mereka di dalamnya. Dalam salah satu adegan, seorang pemimpin Pancasila khawatir jika reka ulang akan membuat organisasi terlihat terlalu kejam, disamping mengakui kebenarannya. Di lain adegan, dua orang pria berdebat mengenai arti kata sadisme dan kekejaman; salah satu berkeras bahwa keduanya sama, tapi yang lain menganggap kekejaman lebih ringan diantara keduanya, dan tidak akan menerima apa yang mereka lakukan pada kaum komunis itu sadis.

“The Act of Killing” challenges non-fiction by embedding Pancasila members in sometimes surreal retellings of their own truths. The discussions surrounding how to recreate events accurately are all the more fascinating because some of the folks have buried the purge beneath decades of denial.

It’s not surprising that the staged and real-life scenes are often difficult to tell apart. At its core, “The Act of Killing” is about the lies we tell ourselves to make the truth easier to swallow.

isnaini999
Rating 57
Native
Translation / Indonesian
- Posted at 20 Feb 2014 at 15:01
"The Act of Killing" menantang non-fiksi dengan mengaitkan anggota-anggota Pancasila dengan menceritakan kembali hal-hal yang tidak biasa atas kebenaran mereka sendiri. Diskusi berkisar tentang bagaimana menciptakan kembali kejadian dengan akurat adalah hal yang sangat menarik karena beberapa kawan telah menguburkannya dalam penyangkalan selama berpuluh tahun. Tidak mengejutkan jika adegan dalam panggung dan kehidupan nyata seringkali sulit untuk diceritakan secara terpisah. Pada intinya, "The Act of Killing" adalah tentang kebohongan yang kita ceritakan pada diri kita sendiri untuk membuatnya lebih mudah diterima.
lianitadessy
Rating 53
Native
Translation / Indonesian
- Posted at 20 Feb 2014 at 14:45
"The Act of Killing" merupakan non-fiksi yang menantang anggota Pancasila dalam menceritakan kebenaran mereka. Diskusi meliputi bagaimana menciptakan kembali kejadian secara akurat menjadi lebih menarik karena sebagian dari kebenaran telah terkubur selama berdekade-dekade kebohongan.
Tidaklah mengejutkan bahwa adegan dan kehidupan nyata sulit dibedakan. Pada intinya, "The Act of Killing" bercerita mengenai kebohongan yang kita paksakan karena lebih mudah diterima ketimbang kebenaran.
0210_lifanti
Rating 50
Translation / Indonesian
- Posted at 20 Feb 2014 at 14:59
"The Act of Killing" menantang non-fiksi dengan menanamkan cerita kebenaran menurut para anggota Pancasila yang terkadang surealis. Diskusi seputar bagaimana menciptakan kembali peristiwa secara akurat lebih menarik lagi karena beberapa orang telah menguburkan peristiwa pembersihan itu di bawah puluhan tahun penyangkalan.

Tidak mengejutkan bahwa adegan yang telah dipersiapkan dan adegan nyata sering kali sulit dibedakan. Intinya, "The Act of Killing" bercerita mengenai kebohongan-kebohongan yang kita ceritakan pada diri kita sendiri untuk membuat kebenaran lebih mudah diterima.

Client

Try “Standard Translation” for specialized translation such as business purpose.

  • We can receive files such as Word, Excel, and PowerPoint.
  • There is no maximum word limit, and we deliver translations fast.
  • Higher-skilled translators will work on your request.

Feel free to contact
anytime