Translator Reviews ( English → Indonesian )
Rating: 57 / Native Indonesian / 0 Reviews / 20 Feb 2014 at 14:33
By reconstructing the events, the Pancasila members deconstruct their involvement in them. In one scene, a Pancasila leader is worried that a re-enactment makes the organization look too ruthless, despite admitting to its verity. In another, two men debate the semantics of sadism and cruelty; one insists they’re the same, but the other believes cruelty is the less severe of the two, and won’t accept that what they did to the communists was sadistic.
Dengan merekonstruksi peristiwa, anggota Pancasila mendekonstruksi keterlibatan mereka di dalamnya. Dalam salah satu adegan, seorang pemimpin Pancasila khawatir bahwa rekontruksi tersebut membuat organisasi terlihat terlalu kejam, meskipun mengakui kebenaran akan kekejaman itu. Di lain pihak, dua laki-laki memperdebatkan semantik sadisme dan kekejaman; yang satu menegaskan bahwa dua hal itu adalah sama, tetapi yang lainnya percaya bahwa kekejaman tidak lebih parah dari sadisme, dan tidak menganggap bahwa apa yang mereka lakukan terhadap orang-orang komunis itu adalah sesuatu yang sadis.