[Translation from English to Indonesian ] All of this takes place in the 1920s and 1930s, as the world arms up for war....

This requests contains 1244 characters . It has been translated 4 times by the following translators : ( superdude , k3ju837ul ) and was completed in 0 hours 36 minutes .

Requested by activetest at 28 Feb 2014 at 13:28 3369 views
Time left: Finished

All of this takes place in the 1920s and 1930s, as the world arms up for war. "The Wind Rises" is a mild anti-war film (in an early scene, when Jiro beats up a school bully, his mother scolds him saying, "Fighting is never justified."), perhaps too mild, considering its topic. But Miyazaki sticks close to Jiro's journey, following him through his dreams, his schooling, his investigative trips to Germany, and his sweet courtship of the girl Naoko, who will become his wife. Still, with all of that, "The Wind Rises" has an uneasy undercurrent about what these "beautiful dreams" will become when used in warfare. Planes then turn into nightmares, raining death down on the people below.

k3ju837ul
Rating 60
Native
Translation / Indonesian
- Posted at 28 Feb 2014 at 13:56
Semua ini terjadi pada tahun 1920 dan 1930-an, saat dunia bersiap untuk berperang. Film "The Wind Rises" adalah sebuah film anti-perang bersifat lunak ( dalam adegan awal, saat Jiro memukuli seorang pelaku "bully" di sekolah, ibunya pun menegur dirinya dan berkata, "Berkelahi itu tidak dibenarkan".) mungkin terlalu lunak, mengikat topik yang terkait. Tapi Mizayaki tetap berada dekat dengan perjalanan Jiro, mengikuti dirinya melalui mimpi-mimpinya, bagaimana dia sekolah, kunjungan penyelidikan ke Jerman, dan hubungan yang manis dengan seorang gadis dari keluarga berada, Naoko, yang kemudian menjadi istrinya. Tetap saja, dengan semua itu "The Wind Rises" memiliki cerita dasar yang cukup sulit dipahami tentang menjadi apakah "mimpi-mimpi indah" itu bila digunakan dalam peperangan. Pesawat terbang kemudian berubah menjadi mimpi buruk, menjatuhkan hujan kematian bagi orang-orang dibawahnya.
superdude
Rating 50
Translation / Indonesian
- Posted at 28 Feb 2014 at 13:45
Semua ini terjadi pada tahun 192-0an dan 1930-an, ketika dunia mempersenjatai diri untuk berperang. "The Wind Rises" sebuah film anti-perang ringan (dalam adegan awal, ketika Jiro mengalahkan si pengintimidasi sekolah, ibunya memarahina dengan mengatakan "Perkelahian tiak pernah dibenarkan."), mungkin terlalu ringan mengingatkan pada topik ini. Tetapi Miyazaki melekat pada pertualangan Jiro, mengikutinya melalui mimpinya, masa sekolahnya, perjalanan investigasinya ke Jerman, dan pacarnya yang manis Naoko, yang menjadi istrinya. Masih banyak tentang itu. "The Wind Rises" memiliki kegelisahan yang terpendam mengenai apa yang akan menjadi "mimpi yang indah" ketika digunakan dalam peperangan. Pesawat berubah menjadi mimpi buruk, hujan kematian mengantar orang-orang dibawah.

In Jiro's dreams, the sky is filled with airplanes, swooping and colorful, like big fanciful paper birds, or benevolent bright dragons, harmless and buoyant.
As the film moves on, and as Mitsubishi competes for contracts with the army and navy, he realizes that what he is doing is designing a killing machine. There were many like him in his generation of early aviators and airplane engineers. Man had dreamt of being airborne for centuries. To defy gravity, to soar through the air—what an example of what humanity can do if it just dreams big enough!

k3ju837ul
Rating 60
Native
Translation / Indonesian
- Posted at 28 Feb 2014 at 14:03
Dalam mimpi Jiro, langit dipenuhi dengan pesawat terbang, berlesatan dan berwarna-warni, seperti burung besar kertas lipat hias, atau naga yang menyemburkan api, tidak melukai dan mengapung di udara.
Seiring perjalanan film, dan saat Mitsubishi berkompetisi dalam memperoleh kontrak di angkatan darat dan udara, ia sadar bahwa yang ia lakukan adalah merancang mesin pembunuh. Ada banyak yang seperti dirinya di generasi awal ahli penerbangan dan insinyur pesawat terbang. Orang telah bermimpi untuk terbang selama berabad-abad, Untuk menyangkal gravitasi, untuk melebarkan sayap di udara- sebuah contoh betapa kemanusiaan dapat melakukan itu semua hanya dengan bermimpi yang cukup besar.
superdude
Rating 50
Translation / Indonesian
- Posted at 28 Feb 2014 at 13:56
Dalam mimpi Jiro, langit dipenuhi dengan pesawat, menukik dan penuh warna, seperti burung kertas yang indah, atau naga pintar yang baik hati, tidak berbahaya dan beterbangan. Sewaktu filim ini berjalan, dan ketika Mitsubishi bersaing untuk kontrak dengan para tentara angkatan darat dan laut, dia sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah merancang mesin pembunuh Banyak yang seperti dia dalam generasinya di awal penerbang dan teknisi pesawat. Manusia memiliki mimpi untuk berada di udara selama berabad-abad. Untuk mengalahkan grativitas, untuk terbang di udara - merupakan sebuah contoh apa yang manusia biasa lakukan jika memiliki mimpi yang besar!

Client

Try “Standard Translation” for specialized translation such as business purpose.

  • We can receive files such as Word, Excel, and PowerPoint.
  • There is no maximum word limit, and we deliver translations fast.
  • Higher-skilled translators will work on your request.

Feel free to contact
anytime