Based (quite faithfully) on Bibhutibhushan Bandyopadhyay's beloved novel, the long-awaited film "Mountains of the Moon" (2013) ("Chander Pahar") mirrors its protagonist's adventure in terms of scale: It's both one of the most expensive Bengali-language films ever made and is shot almost entirely in South Africa. The story—detailing young Bengali Shankar Roy Chowdhury's time in early 20th century Africa, when danger finds him at his quiet job at a remote railway station, after which he goes out in search of more in the company of a Portuguese adventurer whose life he randomly saves—is rich with event, and certainly the stuff of a classic adventure yarn.
Berdasarkan (cukup mengikuti) novel laris karangan Bibhutibhushan Bandyopadhyay, film yang telah lama ditunggu-tunggu, "Mountains of the Moon" (2013) ("Chander Pahar") juga menceritakan kisah petualangan sang protagonis dengan skala yang sama: Keduanya merupakan salah satu film berbahasa Benggala termahal yang pernah dibuat dan hampir seluruh adegannya difilmkan di Afrika Selatan. Kisahnya—menceritakan pengalaman seorang pemuda Benggala bernama Shankar Roy Chowdhury di Afrika pada awal abad 20, saat marabahaya mengancam di tengah pekerjaannya yang tenang di sebuah stasiun kereta api terpencil. Ia kemudian pergi untuk menyelidiki kebenaran lebih jauh ditemani oleh seorang petualang berkebangsaan Portugis yang diselamatkannya secara tidak disengaja—kaya akan peristiwa-peristiwa menarik dan tentunya merupakan kisah petualangan klasik yang menghibur.