Translator Reviews ( English → Indonesian )
Rating: 63 / Native Indonesian / 0 Reviews / 12 Feb 2014 at 16:40
As the title of the movie suggests, a lot of the thinking here hinges on the dovetail of gay rights being a continuation of the African-American civil rights struggles of the 20th century. One activist notes "this struggle is in its revolutionary phase, frightening for some," and insists that it's part of "the unfinished business of black people being free."
A little later on, a former fundamentalist minister talks about the social-issue (if you will) component of Black churches: "We preach against smoking, drinking, drugging, even movies."
Seperti yang diungkapkan dalam judulnya, film ini menitikberatkan pada pemikiran hak kaum homoseksual sebagai kelanjutan dari perjuangan hak sipil Afrika-Amerika di abad ke-20. Seorang aktivis mencatat "perjuangan ini sedang dalam tahap revolusioner, menakutkan bagi beberapa golongan," dan menegaskan bahwa ini merupakan bagian dari "perjuangan kebebasan kaum kulit hitam yang belum tuntas."
Lebih lagi, seorang bekas menteri fundamentalis membahas tentang isu sosial dari gereja Afrika-Amerika: "Kami berkhotbah menentang rokok, minuman keras, obat-obatan, bahkan film."