Translator Reviews ( English → Indonesian )
Rating: 60 / Native Indonesian / 1 Review / 10 Feb 2014 at 16:51
In watching a documentary that depends almost entirely on the testimony and self-presentation of its central subject, individual viewers ultimately have to decide whether or not they believe that person, or to what extent they believe him. In "The Last of the Unjust," French documentarian Claude Lanzmann's nearly four-hour addendum to his monumental Holocaust chronicle "Shoah," the subject is Rabbi Benjamin Murmelstein, the only survivor from a group of Jewish "Elders" who, in effect, helped the Nazis run some of their concentration camps and after the war were accused of collaboration.
Dalam menyaksikan sebuah tayangan dokumenter yang bergantung hampir sepenuhnya pada kesakisan dan presentasi diri dari subyek utama, secara individu para pemirsa mutlak harus memutuskan apakah ya ata tidak mereka percaya subyek orang tersebut, atau sampai sejauh mana mereka percaya pada orang itu. Dalam "The Last of the Unjust" ahli dokumenter berkebangsaan Perancis menambah addendum hampir sepanjang empat jam pada karya monumentalnya tentang kisah pembantaian berjudul "Shoah", dengan subyek Rabbi Benjamin Murmelstein, satu-satunya yang yang selamat dari sebuah kelompok "Tetua" Yahudi yang saat itu terlibat dalam membantu Nazi untuk menjalankan kamp-kamp konsentrasi dan setelah perang berakhir dituduh melakukan kerja sama dengan Nazi.
Reviews ( 1 )
original
Dalam menyaksikan sebuah tayangan dokumenter yang bergantung hampir sepenuhnya pada kesakisan dan presentasi diri dari subyek utama, secara individu para pemirsa mutlak harus memutuskan apakah ya ata tidak mereka percaya subyek orang tersebut, atau sampai sejauh mana mereka percaya pada orang itu. Dalam "The Last of the Unjust" ahli dokumenter berkebangsaan Perancis menambah addendum hampir sepanjang empat jam pada karya monumentalnya tentang kisah pembantaian berjudul "Shoah", dengan subyek Rabbi Benjamin Murmelstein, satu-satunya yang yang selamat dari sebuah kelompok "Tetua" Yahudi yang saat itu terlibat dalam membantu Nazi untuk menjalankan kamp-kamp konsentrasi dan setelah perang berakhir dituduh melakukan kerja sama dengan Nazi.
corrected
Dalam menyaksikan sebuah film dokumenter yang hampir sepenuhnya bergantung pada kesaksian dan penyampaian langsung dari tokoh sentral, masing-masing pemirsa pada akhirnya harus memutuskan untuk percaya atau tidak kepada tokoh tersebut, atau setidaknya sampai sejauh mana mereka mempercayainya. Dalam "The Last of the Unjust" yang merupakan adendum dari karya monumental pembuat film dokumenter berkebangsaan Perancis Claude Lanzmann tentang sejarah Holocaust (pembantaian Yahudi oleh Nazi) berjudul "Shoah", tokoh sentral itu adalah Rabbi Benjamin Murmelstein, satu-satunya yang selamat dari sebuah kelompok "Tetua" Yahudi, yang, pada kenyataannya, turut membantu Nazi menjalankan kamp-kamp konsentrasi dan setelah perang berakhir didakwa atas persekongkolan.
Some of the sentences in the original English text are not effective especially within the context of Indonesian literature. In such case, 'loose' translation is needed to, in fact, preserve the intention of the original text. My correction is not 'loose' enough for that purpose but at least, I believe, clarify some complicatiosn in the original Indonesian translation.